Dian Sastro menapaki jalan panjang dalam proses menemukan agama Islam yang diyakininya. Terlahir dari orang tua Katolik-Buddha, ia baru resmi mualaf di usia 21 tahun.
Dian Sastro bisa mualaf setelah didukung orang tua yang membebaskannya mengenal agama lain. Terutama karena dirinya butuh jawaban dari berbagai pertanyaan yang belum terjawab tentang kehidupan.
“Nyokap gua Katolik jadi gua dibesarin Katolik. Bokap gua Buddha, tapi bokap gua digedein Jawa Islam, tapi di SMP dia nyari dan akhirnya menemukan jalannya di Buddha. Jadi gua digedein yang lumayan dengan warna warni,” ujar Dian Sastro di YouTube Denny Sumargo, Kamis, 14 Maret 2024.
Dia mulai merasakan butuh penjelasan tentang banyak hal ketika saat SMA mulai membaca buku filsafat. Dia sempat berpikir bakal mengikuti ayahnya menganut Buddha.
“Kata nyokap gua, ya udah pelajari, okeh aku coba pelajari semuanya tapi pertanyaan filsafat gua kok enggak kejawab ya,” timpalnya.
Saat itu, istri Maulana Indraguna Sutowo ini mengucap ke Tuhan. Bahwa dia akan memeluk agama yang pemuka agamanya bisa menjawab semua pertanyaannya.
“Aku bilang kalau aku dapat jawaban, aku mau ke agama itu. Akhirnya aku nyari di Buddha, Hindu, ternyata belum kejawab juga, semua agama gua pelajari, Konghucu juga gua pelajari,” sambungnya.
Hingga, ada satu masa, dimana tantenya mengajak ikut satu pengajian. Tanpa ada harapan apapun, dia ikuti kajian dan mendengarkan cemarah ustaz.
Tak disangka ustaz itu juga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Dian. “Enggak tahunya menarik banget, di situ gua enggak ada ekspektasi apa-apa,” sebutnya.
“Tiba-tiba dibuka ayat quran, dia menjawab dengan sangat filosofi dan sangat logis, yang gua enggak nyangka kejawabnya sama pemuka agama Islam,” tuturnya.
Dian dan sang ustaz terus ngobrol hingga semua pertanyaan tuntas. “Gua enak banget dengarin penjelasan dia. Karena jarang ketemu pemuka agama yang ngobrolnya nyambung,” ujarnya.
Selepas itu, Dian berucap dalam hatinya, sesuai janjinya setelah semua pertanyaannya mampu dijawab ustaz itu, dia pun mau jadi mualaf.
“Terus kata bapak (ustaz), ‘kamu mau enggak salat lima waktu?’, karena sekarang gua tahu buat apa, saya mau deh. Belajar besoknnya, gua belajar alfatehah, di umur 21,” sebutnya.
Sebagai aktris dan suka filsafat, dalam proses membaca ayat, Dian selalu membaca tidak hanya tulisan Arab tapi juga artinya.
“Setiap gua melafalkan arabnya gua harus menjiwai artinya, (kalau tidak) gua akan sulit menjiwai,” tegasnya.
Perempuan 41 tahun ini sangat bersyukur meski sangat filsafat tapi masih percaya dengan Tuhan. “Gua termasuk orang yang berpikir filsasat yang argumentatif banget membawa gua ke Tuhan, Kita harus punya faith yang intinya kebenaran, kebenaran tunggal itu Tuhan,” pungkas Dian Sastro. (jpg)
No comments
Post a Comment